SEJARAH DESA CAKARAN
TEMPAT SEJARAH BATU GAJAH
TEMPAT WISATA PANTAI KOTANG
MAKANAN KHAS
cetot, cetot adalah salah satu makanan khas dari desa cakaran, cetot terbuat dari bahan_bahan yang terdiri dari: tepung terigu, gula(bisa gula pasir atau gula jawa),kelapa tua yang sudah di parut cara memasaknya : campur tepung terigu dengan air, aduk hingga merata, jangan terlalu encer. lalu beri warna dengan sesuka hati, rebus air hingga mendidih di lanjutkan memasukkan adonan yang dicampur tadi, cara memasukkannya sama seperti hal nya membuat bakso, di bentuk bulat-bulat kecil dan di masukkan ke dalam air yang mendidih, lalu masukkan gula pasir, setelah semua adonan sudah jadi campur jadi satu , biasanya cetot disajikan di plastik seperti gambar dibawah ini:
KERAJINAN
Biasanya seni kerajinan anyaman bambu ini diolah dengan alat nan masih sederhana seperti pisau pemotong, pisau penipis, tang dan catut bersungut bundar, nan membutuhkan kretivitas tinggi, ide, perasaan pemikiran dan kerajinan tangan.
Anyaman merupakan seni tradisi nan sudah ribuan tahun ada di bumi ini. Perkembangan sejarahnya di Nusantara sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenisnya pada masa Neolitik atau masa bercocok tanam kebanyakan menghasilkan tali berbahan berupa akar dan rotan.Kerajinan anyaman bambu ialah seni merajut nan biasanya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daun-daunan nan memiliki serat nan bisa ditipiskan seperti enceng gondok, daun lontar, daun pandan, dan lain-lain, serta plastik. Kerajinan anayman bambu banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari.
Biasanya seni kerajinan anyaman bambu ini diolah dengan alat nan masih sederhana seperti pisau pemotong, pisau penipis, tang dan catut bersungut bundar, nan membutuhkan kretivitas tinggi, ide, perasaan pemikiran dan kerajinan tangan.
Anyaman merupakan seni tradisi nan sudah ribuan tahun ada di bumi ini. Perkembangan sejarahnya di Nusantara sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenisnya pada masa Neolitik atau masa bercocok tanam kebanyakan menghasilkan tali berbahan berupa akar dan rotan.Kerajinan anyaman bambu ialah seni merajut nan biasanya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daun-daunan nan memiliki serat nan bisa ditipiskan seperti enceng gondok, daun lontar, daun pandan, dan lain-lain, serta plastik. Kerajinan anayman bambu banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari.
Biasanya seni kerajinan anyaman bambu ini diolah dengan alat nan masih sederhana seperti pisau pemotong, pisau penipis, tang dan catut bersungut bundar, nan membutuhkan kretivitas tinggi, ide, perasaan pemikiran dan kerajinan tangan.
Anyaman merupakan seni tradisi nan sudah ribuan tahun ada di bumi ini. Perkembangan sejarahnya di Nusantara sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenisnya pada masa Neolitik atau masa bercocok tanam kebanyakan menghasilkan tali berbahan berupa akar dan rotan.Kerajinan anyaman bambu ialah seni merajut nan biasanya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daun-daunan nan memiliki serat nan bisa ditipiskan seperti enceng gondok, daun lontar, daun pandan, dan lain-lain, serta plastik. Kerajinan anayman bambu banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari.
Biasanya seni kerajinan anyaman bambu ini diolah dengan alat nan masih sederhana seperti pisau pemotong, pisau penipis, tang dan catut bersungut bundar, nan membutuhkan kretivitas tinggi, ide, perasaan pemikiran dan kerajinan tangan.
Anyaman merupakan seni tradisi nan sudah ribuan tahun ada di bumi ini. Perkembangan sejarahnya di Nusantara sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenisnya pada masa Neolitik atau masa bercocok tanam kebanyakan menghasilkan tali berbahan berupa akar dan rotan.Kerajinan anyaman bambu ialah seni merajut nan biasanya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daun-daunan nan memiliki serat nan bisa ditipiskan seperti enceng gondok, daun lontar, daun pandan, dan lain-lain, serta plastik. Kerajinan anayman bambu banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari.
Biasanya seni kerajinan anyaman bambu ini diolah dengan alat nan masih sederhana seperti pisau pemotong, pisau penipis, tang dan catut bersungut bundar, nan membutuhkan kretivitas tinggi, ide, perasaan pemikiran dan kerajinan tangan.
Anyaman merupakan seni tradisi nan sudah ribuan tahun ada di bumi ini. Perkembangan sejarahnya di Nusantara sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenisnya pada masa Neolitik atau masa bercocok tanam kebanyakan menghasilkan tali berbahan berupa akar dan rotan.Kerajinan anyaman bambu ialah seni merajut nan biasanya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daun-daunan nan memiliki serat nan bisa ditipiskan seperti enceng gondok, daun lontar, daun pandan, dan lain-lain, serta plastik. Kerajinan anayman bambu banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari.
Biasanya seni kerajinan anyaman bambu ini diolah dengan alat nan masih sederhana seperti pisau pemotong, pisau penipis, tang dan catut bersungut bundar, nan membutuhkan kretivitas tinggi, ide, perasaan pemikiran dan kerajinan tangan.
Anyaman merupakan seni tradisi nan sudah ribuan tahun ada di bumi ini. Perkembangan sejarahnya di Nusantara sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenisnya pada masa Neolitik atau masa bercocok tanam kebanyakan menghasilkan tali berbahan berupa akar dan rotan.
PERAYAAN
KEGIATAN MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN BUDAYA DAN WISATA
di daerah cakaran ini setiap tahunnya mengadakan lombah green daun pada setiap rumah rumah di desa ini di hias dengan tanaman tanaman , bunga yang segar dan subur subur , dan warga cakaran ini selalu mengutamakan kebersihan lingkunganya dari sampah dan warga cakaran membuat pagar yang di hias sendiri-sendiri dengan sesukanya , pada pot potnya dihias dengan memberi cat warna hijau dan kuning pada potnya yang di selang seling , di daerah cakaran ini warganya sangat antusias dan kompak untuk membantu dan bergotong royong untuk melestarikan , walau dulunya desa cakaran ini masih kotor dan tidak layak untuk di tempat tinggali karena disebabkan dulu kepala desanya belum mapan dan belum sukses seperti sekarang , dan sekarang desa cakaran mulai berubah tidak seperti dulu , kebersihan dan kelestarian desanya sudah terkenal di luar desa cakaran , serta kepala desa cakaran sekarang beda seperti dulu , sekarang desa cakaran sudah semakin maju dan lebih baik dari sebelum sebelumnya , karena kepala desanya tidak mengepentingkan dirinya sendiri ,tetapi lebih mengutamakan kepentingan masyarakat atau warga cakaran , sebab kepentingan warga lebih penting dari lainnya, tetapi antusias warga dan masyarakatnya lebih giat dan bisa di ajak untuk kerja sama dalam menjaga lingkungan cakaran agar terlihat cantik dan indah saat dilihat orang orang , meski begitu warga cakaran juga setiap harinya membersihkan halaman depan rumahnya dan menyirami tanamannya dengan air setiap harinya , agar tanamannya tidak layu dan rusak , dan sampai sekarang lingkungan warga cakaran tetap indah dan sangat elok untuk dilihat , dan nyaman ,serta tetap menjaga kekompakan sampai sekarang ini , seperti gambar diatas
PERAYAAN
Kesenian jaran jenggo ini dikenal masyarakat cakaran dan digunakan untuk perayaan di desa cakaran, di daerah lain juga banyak yang mengetahui apa itu jaran jenggo. Mungkin banyak didaerah lain yang memiliki kesenian serupa hanya saja mungkin perbedaannya dari cara apresiasinya saja. Jaran jenggo cara apresiasinya yaitu dengan diiringi music jawa dan sholawat, maka Kuda yang sudah dilatih itu akan bergoyang sesuai irama, dan ada anak laki – laki yang naik di Kuda tersebut. Kudanya dan juga anak laki – laki tersebut juga diberi pakaian mewah layaknya seorang raja yang menunggangi kudanya, serta ada yang mengayomi dengan payung. Musik yang mengiringi tersebut adalah dari orang – orang yang memainkan alat music seperti rebana, gendang, bonang dan gong. Dengan demikian, jaran jenggo tersebut diarak mengelilingi desa dan biasanya disetiap perempatan kuda tersebut atraksi dan bergoyang seirama dengan suara music.
Kesenian ini dianggap sudah sangat langka. Keunikannya sudah sangat jelas, kuda yang sudah terlatih untuk bergoyang sudah pasti menjadi ciri khas yang unik pada kesenian ini karena sangat berbeda dengan kuda – kuda pada umumnya. Tidak hanya itu, apresiasi yang diberikan yang berhubungan dengan supranatural juga sangat unik dan menarik, di samping itu kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silahturahmi antar seniman yang ada pada cakaran, dan kegiatan jaran jenggo inisangat positif dan harus diadakan, serta dikembangkan karena keunikan dan ciri khasnya yang berbeda dengan lainnya , tetapi sekarang perayaan jaran jenggo ini jarang untuk diadakan , karena di sebabkan masyarakatnya tidak antusias seperti dahulu .
KEGIATAN MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN BUDAYA DAN WISATA